[Artikel : Pemuda Mundur, Negara Hancur]

Pemuda Mundur, Negara Hancur
Oleh : Elda Sari

Telinga kita tentu sudah tidak asing dengan kata ‘pemuda’. Sosok yang satu ini sangat diperhatikan dari segala sisi. Sosok yang menjadi harapan bangsa dalam melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Sosok yang dipundaknya terdapat kompas yang menunjukkan arah masa depan negara. Sampai sini, tentu kita sudah bisa menilai bahwa tidak berlebihan, jika pemuda kita sebut sebagai ‘penentu masa depan’ ibu pertiwi.

Jika kita sedikit menengok kebelakang, sejarah turut membuktikan betapa pentingnya pemuda untuk Negara melalui perannya dalam kemerdekaan NKRI dan reformasi. Peran pemuda duntuk Indonesia bahkan sudah ada sejak diadakannya Kongres Pemuda pada tahun 1928, dimana kongres pemuda ini berisi. Terlepas dari kongres pemuda, sosok ini juga merupakan sosok yang gencar menyuarakan dan melakukan kampanye kemerdekaan . Semangat pemuda yang membara mampu membuat energy positif bagi kelangsungan Negara kita.

Dari uraian diatas, kita dapat melihat bahwa Indonesia membutuhkan pemuda yang memiliki dan mampu memberikan GGS.Eitss, bukan Ganteng-Ganteng Serigala,lho!. Melainkan Gagasan, Gerakan,dan Semangat

1. Gagasan

Gagasan merupakan ide atau pemikiran yang melatarbelakangi suatu tindakan. Gagasan idealisme, kritis dan fundamental yang berasal dari pemuda sangat dibutuhkan oleh Negara. Gagasan yang muncul dari pemikiran pemuda adalah kebutuhan Negara yang sifatnya terus menerus. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dan arus globalisasi yang cenderung semakin kompleks, maka pemikiran-pemikiran pemuda yang sadar akan potensi yang dimiliki menjadi senjata kuat dalam mempertahankankan nilai-nilai bangsa dan memajukan Negara. Fakta lapangan mengatakan, semakin pesat arus globalisasi, maka semakin berat cobaan bangsa dalam menumbuhkan dan mempertahankan nasionalisme.

2. Gerakan

Ir. Soekarno pernah berkata, “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” Kita bisa melihat bagaimana perbandingannya. Jika 10 pemuda saja mampu mengguncangkan dunia, lalu bagaimana jika seluruh pemuda? Waw! Adakah yang lebih baik bagi masa depan bangsa dari ini? Pergerakan pemuda bukan berarti hanya berhubungan dengan militer dan bela diri. Karena manusia diciptakan dengan passion masing-masing. Ada pemuda yang menunjukkan loyalitasnya pada Indonesia dengan tekun belajar dan membanggakan dalam bidang akademik, ada yang mengembangkan kreatifitas dengan konten youtube, vlog, dll, ada yang menyalurkan hobinya menulis dan mampu membuat tulisan yabg memotivasi semua orang.

Tekuni passion diri, maksimalkan kemampuan dan bergeraklah!

3. Semangat

Gagasan dan tindakan tanpa diiringi dengan semangat bagai memakan nasi yang kurang matang. Semangat bagaikan solar/bensin yang mmpu mengobarkan api dalam memakan kayu bakar. Ibu pertiwi membutuhkan pemuda yang mampu memupuk semangat yang tinggi dan menularkan semangat pada orang lain, bukan yang menyerah pada keadaan dan berujung kemunduran. Jiwa pemuda adalah jiwa yang penuh gelora, dan masa muda adalah masa yang diwarnai semangat membara, maka jika pemuda kehilangan semangat dalam hidupnya, berarti ia juga telah kehilangan masa mudanya sebelum tua.

Selaras dengan pentingnya bagi pemuda untuk mengembangkan gagasan, melakukan gerakan dan menumbuhkan semagat, kita juga bisa meneladani sosok pemuda dalam Al-Qur’an berikut ini :

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun. “ [Q.S Al-Kahfi ayat 60].

Dari ayat tersebut, kita bisa merasakan besarnya semangat dalam berjuang dan pantang mundur.

Kalaupun kenyataan pahit harus mengantarkan pada kegagalan, menyerah bukanlah solusi yang dipilih
melainkan terus berjuang sampai tercapai.
 
Percayalah pemuda, hidup tidak selamanya tentang tawa dan
keberhasilan. Terkadang kita perlu merasakan tangis dan kegagalan untuk memaknai arti perjuangan.
Kamus hidup seorang pemuda bukan hanya berisi “ aku dan masa depanku “, tapi “ aku dan masa depan
bangsaku”

Di akhir kata, penulis ingin mengutip kalimat dari jurnalis, presenter dan motivator ternama, Najwa Sihab, “ Pemuda hari ini harus turun tangan, berkarya nyata menjawab semesta Indonesia”. Mari satukan visi, maksimalkan misi dan inovasi. Perkuat esensi dari pemuda demi Indonesia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[Artikel : Pemuda Mundur, Negara Hancur]"

Posting Komentar