Nyawa Sudah di Ujung
Jangan bilang tangguh, dik
Ketika koran masih kulihat rapi
Tak berkurang walau mentari kejam menghakimi
Jangan bilang tahan, dik
Jika aroma asap masih melingkarimu
dibawah lampu berwarna merah itu
Dengan tangan kecilmu yang menatap langit
Dihinggapi asa yang terus melejit
Jangan bilang sanggup, dik
Jika sebening buih air mata
Tertutupi oleh kusam dipipi yang mewarna
Hingga menunggu
Kan terhapus oleh rinai hujan kala nanti
Katakan saja kau lesu
Si tinggi belum dungu, mungkin
Katakan saja kau lapar
Kuyakin akan terisi tak terkapar, mungkin
Katakan kau butuh
Rombongan berdasi tak kan menjauh, mungkin
Katakan
Katakan rintihmu bak harimau yang meraung
Katakan
Nyawa sudah di ujung
Dalam asap kota, 3/2/20
0 Response to "Nyawa Sudah di Ujung"
Posting Komentar