[ Mei : Kalau Memang Itu Seharusnya]
Bulan kelima di tahun ini
Terimakasih
Untuk segala hal yang membekas dalam hati, ataupun yang hanya sekedar singgah dan membekas dalam angan..
Untuk segala hal yang mati-matian dicapai, dengan peluh yang tak berarti apa-apa demi kata "sampai"
Untuk senyum yang dibuat-buat hanya agar tak terlihat layaknya manusia tanpa suka
Untuk langit yang tak bersalah tapi selalu menjadi pelampiasan duka
Untuk air mata yang kehilangan kendali
Untuk jalanan yang diam-diam mentertawakan karena dilalui puluhan kali dalam sehari
Untuk waktu yang merasa tersinggung karena terlalu sering diabaikan
Demi ketercapaian !
Mungkin beda akhirnya, kalau yang dilalui bukan yang kemarin
Mungkin beda hasilnya, kalau susahnya tidak sesusah kemarin
Tidak ada kewajiban utama selain mengagungkan rasa syukur
Syukur masih ada bangkit dalam setiap sakit
Syukur masih ada doa dalam setiap asa
Syukur masih ada harapan dalam setiap kekecewaan
Syukur masih ada Tuhan dalam setiap keputusasaan
Ya, harus tetap bertahan
Dan, perihal luka yang tak pernah diduga itu, aku pun tak tahu harus di apakan
Diobati, tapi apa penawarnya?
Dibiarkan, tapi apa ujungnya?
Jadi, sebagaimana spasi dalam kalimat-kalimat ini, biarlah menjadi kosong kalau memang itu seharusnya..
_janganlupaingatan
_21/05/24

0 Response to "[ Mei : Kalau Memang Itu Seharusnya]"
Posting Komentar