[Pelajaran dari Kasus Bunuh Diri Mahasiswa UGM]

elda's view ‼️‼️

Makin percaya kalo "mental health" itu no.1

Terlepas dari masalah yang sebenarnya terjadi, tapi hal yang bisa kita ambil poinnya adalah "Kita hidup untuk bertahan, jika tidak ada alasan lagi untuk bertahan, bagaimana bisa hidup?". Yap, we don't know anything or something. Faktanya, kita tidak tau frekuensi masalah orang lain, seberapa berat pundak mreka menahan diri agar tidak jatuh, seberapa lelah usaha mereka agar tidak runtuh,  seberapa seringnya mereka meyakinkan diri mreka untuk mampu bertahan dari ujian, dan tentu kita tidak tahu sampai dimana dan kapan batas pertahanan mreka akan selesai. 

Oleh karena kita bukanlah manusia super yg tau SEGALA hal tentang orang lain, maka sudah sepatutnya untuk kita memposisikan diri sebaik mungkin, bukan?

Sederhana saja, kok caranya. Dengan tidak perlu menghakimi jika kita tidak tau persis yang orang lain alami, tidak perlu memojokkan jika kita masih menjadi manusia yg tidak suka di pojokan, tidak perlu menyakiti jika kita masih menjadi manusia yang tidak mau disakiti.  

Tidak perlu berbicara "Ah masalah kecil gitu doang lu tangisin, lembek amat mental lu" jika kita tidak merasakan apa yg dia rasakan. Tidak ada standar kapan sesuatu disebut masalah besar dan masalah kecil, semua tergantung individu yang mengalami. Ini menyangkut pertahanan seseorang yg tentunya berbeda dengan pertahanan orang lain. Menurut kita masalah kecil, mungkin bagi orang lain sebaliknya. Menurut kita hanya sepele, bisa saja begitu amat mengguncang perasaannya. 

Kondisi paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika "alasan untuk hidup" pun sudah tidak punya lagi. Yuk sama-sama lebih aware sama orang lain. If u can't be a good listener, don't be toxic people, right?


_Lda

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[Pelajaran dari Kasus Bunuh Diri Mahasiswa UGM]"

Posting Komentar